Dokter: Semua Berpotensi Tertular Cacar Air

Editor: Koko Triarko

“Varicella memiliki kemungkinan penularan sebesar 90 persen pada individu yang rentan, dan hampir 90 persen pasien dengan varicella adalah anak usia di bawah 10 tahun dengan insidensi terbesar pada umur 5-9 tahun,” ucapnya lagi.

Dr. Jahja menjelaskan, proses terpaparnya seseorang oleh cacar air varicella-zoster virus (VZV) masuk ke tubuh melalui mukosa saluran napas atau orofaring.

“Pertama terjadi penyebaran virus dari lokasi masuknya virus menuju ke pembuluh darah dan limfe. Selanjutnya VZV akan berkembang biak di sel retikuloendotelial. Pada kebanyakan kasus, virus dapat mengatasi mekanisme sistem imunitas tubuh non-spesifik seperti interferon,” urainya.

Fase berikutnya adalah pada 14-16 hari pascamasuknya virus, yang mana penderita akan mulai menunjukkan demam dan malaise.

“Saat ini, virus akan tersebar ke seluruh tubuh karena sudah memasuki aliran darah. Infeksinya terlihat pada kulit dengan munculnya vesikel,” urainya.

Paparan VZV pada individu dengan sistem imunitas yang baik menghasilkan kekebalan tubuh berupa antibodi immunoglobulin G (IgG), immunoglobulin M (IgM) dan immunoglobulin A (IgA) yang memberikan efek proteksi seumur hidup.

“Umumnya orang hanya terkena cacar satu kali saja. Karena itu muncul ujaran di masyarakat, kalau kena cacar hanya sekali saja. Sebenarnya, virusnya tidak hilang. Hanya bersifat tidak aktif di ganglion dorsalis neuron sensoris,” kata Dr. Jahja.

Potensi reaktivasi virus VZV bisa saja terjadi di usia dewasa, jika pasien terkena pada masa kecil. Dan, biasanya yang muncul adalah herpes zoster.

“Herpes zoster atau ruam saraf (shingles) ini merupakan sekumpulan gejala yang terlihat sebagai lesi vesikuler pada kulit yang terdistribusi hanya pada dermatom neuron sensoris tertentu. Penderita herpes zoster juga dapat menularkan cacar air kepada orang lain, khususnya yang belum pernah menderita cacar air.

Lihat juga...