Berbagai Cara Pelaku Pariwisata di Pesawaran Siasati Sepinya Pengunjung

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah perahu lidah, perahu kasko, speed boat dan kapal motor penumpang terlihat sandar di dermaga 1 hingga 4 Ketapang, di Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Perahu-perahu tersebut biasa melayani wisatawan yang hendak berkunjung  ke pulau Pahwang di seberang dermaga.

Gunawan, salah satu pemilik perahu lidah, menyebut pada kondisi normal, ia bisa melayani lima hingga enam wisatawan. Sejumlah wisatawan ingin cepat sampai memanfaatkan perahu berbentuk lidah dengan tiket Rp30.000 hingga Rp40.000 per orang. Kondisi itu tidak lagi dialaminya sejak pandemi Covid-19.

Namun demikian, hal itu tak lagi bisa dilakukannya seiring pandemi Covid-19 yang melanda. Agar bisa tetap membiayai operasional, Gunawan pun melayani warga lokal yang hendak berbelanja ke Bandar Lampung dengan perahu lidah. Syaratnya tidak membawa barang, motor, yang hanya bisa dilayani dengan kapal motor penumpang.

“Strategi pemilik perahu lidah dengan tetap melayani warga yang akan menyeberang ke pulau Pahawang, sebagian wisatawan backpacker yang datang maksimal empat orang bukan dengan memakai biro perjalanan, sehingga masih muat dengan kapasitas perahu maksimal hingga delapan orang,” terang Gunawan, saat ditemui Cendana News, Minggu (27/6/2021).

Sepinya kunjungan wisata bahari ke pulau Pahawang dimanfaatkan Ade Supandi mengecat perahu kasko di Dusun Ketapang, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Lampung, Minggu (27/6/2021). -Foto: Henk Widi

Gunawan menyebut, sembari menunggu penumpang, ia juga memanaskan mesin. Perahu dengan tenaga mesin tersebut tetap bisa menjadi sumber penghasilan dengan sistem carter.

Lihat juga...