Tiga Golongan Manusia

OLEH: HASANUDDIN

Sementara itu golongan orang-orang saleh, yang tadi disebutkan sebagai golongan kanan atau Maimanah, mereka juga akan mendapati diri mereka di antara pohon-pohon bidara yang lebat buahnya, ada akasia yang dipenuhi bunga, juga naungan (dari teriknya panas) yang terbentang luas, tersedia aneka pohon buah-buahan, yang senantiasa bisa dipetik buahnya dengan mudah. Juga bersama mereka pasangan mereka yang dimuliakan. (QS. Al-Waqi’ah (56): 27-34).

Pada hakikatnya golongan ashabul mainamah ini, adalah orang-orang saleh semasa hidupnya, dipertemukan dengan pasangan mereka dari kalangan orang saleh juga. Demikianlah yang disampaikan Allah pada ayat 34-40 pada surah Al-Waqi’ah, yang pada intinya Allah berkehendak menunjukkan bahwa Dia berkuasa membangkitkan kembali manusia sebagaimana yang telah disampaikannya pada ayat-ayat yang di dalam Al-Qur’anul Kariim.

Sementara itu golongan yang disebut masyamah, atau golongan kiri, mereka pada hari kebangkitan akan menemui diri mereka di tengah-tengah angin yang amat panas, tidak ada tempat bernaung, tidak yang bisa menolong, sehingga mengalami keputusasaan. Naungan mereka justru asap hitam, yang panas dan tidak menyejukkan.  Hal itu menurut Al-Qur’an karena semasa hidupnya mereka senantiasa memanjakan diri dengan mengejar kesenangan (hedonisme), mengerjakan dosa dan perbuatan keji, dan mengejek/memperolok-olok ayat-ayat Allah, terutama tidak mau menerima akan adanya hari kebangkitan. Mereka mengikuti persangkaan dalam ajaran keliru dari nenek moyang mereka terdahulu. (QS. Al-Waqi’ah (56): 41-48).

Peringatan Allah dengan menceritakan hal ihwal tentang manusia pada hari kebangkitan nanti, dimaksudkan agar manusia melakukan hal-hal yang sejalan dengan tuntutan Al-Qur’an. Hendaknya bagi tiap manusia menyadari kebesaran-Nya, dan tidak memandang remeh atas setiap firman-Nya.

Lihat juga...