Produksi Ternak Sapi dan Kerbau Indonesia Terus Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Nah, usaha peternakan sapi ini akan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi hulu. Yakni dalam penyediaan input produksi dan ekonomi hilir dalam kegiatan distribusi, pemasaran, pengolahan hasil dan keuangan,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Dirjen PKH Kementan), Nasrullah menambahkan, sepanjang 2021 capaian akseptor dan IB yang telah dilakukan inseminasi hingga 6 Mei 2021 mencapai 36,73 persen dari 34 provinsi di Indonesia.

“Sikomandan ini, menjadikan tingkat keberhasilan pengembangan IB merangkak naik, tercatat hingga 6 Mei mencapai 36,73 persen,” ujar Nasrullah pada acara yang sama.
Adapun total akseptor sebanyak 1.469.349 ekor dan pelayanan inseminasi buatan telah berhasil mencapai 1.667.084 dosis. Sedangkan untuk pemeriksaan kebuntingan ternak mencapai 1.110.132 ekor sapi.
Sedangkan yang bunting sebanyak 912.498 ekor dari target tahun 2021 yakni sebanyak 2.714.283. Sedangkan, total ternak yang lahir sampai 6 Mei 2021 sebanyak 792.227 dari 34 provinsi.
Pelaksanaan kegiatan ini menurutnya, dilakukan secara serentak pada seluruh wilayah di Indonesia telah menunjukkan bahwa perkawinan IB sudah dapat diterima oleh para peternak.
“Baik itu para peternak di daerah pengembangan secara intensif, semi intensif dan ekstensif yang ditunjukkan dengan capaian pelayanan IB sebesar 127,18 persen dan capaian akseptor yang dilayani mencapai 115,50 persen,” ungkap Nasrullah.