Pedagang Jasa Penukaran Uang Baru di Semarang Sepi Peminat

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Sembari duduk di pinggir jalan, Didik Darmawan terus menanti masyarakat yang akan menukarkan uang baru. Ya, pria 46 tahun tersebut merupakan salah satu pedagang jasa uang baru yang kerap muncul jelang lebaran.

Namun, rupanya hari ini peruntungannya masih belum bagus. Seharian menanti hanya ada 1-2 konsumen yang datang untuk menukarkan uang baru.

“Tahun ini lebih sepi dibanding tahun lalu, meski tahun kemarin juga tidak seramai sebelum pandemi, namun kali ini benar-benar terasa. Mungkin karena mudik dilarang, ada penyekatan di mana-mana, jadi yang menukar uang baru, juga turun,” paparnya, saat ditemui di sela menawarkan jasa penukaran uang baru di Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (7/5/2021).

Dijelaskan, selama ini konsumen terbesarnya merupakan para pemudik yang pulang kampung ke Kota Semarang dan sekitarnya. Saat kembali ke kampung halaman tersebut, para pemudik ini selalu menukarkan uang mereka dengan uang baru, yang nantinya akan dibagi ke sanak saudara.

“Jalan Pahlawan ini kan termasuk jalur mudik, meski di tengah kota. Biasanya mereka yang datang dari wilayah sekitar, seperti Kudus, Demak, Jepara, Kendal, Batang, kalau mau ke arah Salatiga, Solo, Yogyakarta itu pasti lewat Semarang. Jadi, sewaktu pulang kampung ini, mereka sekalian menukar uang baru,” terangnya.

Ada juga warga Semarang yang selama ini bekerja atau tinggal di luar kota, saat pulang ke Semarang juga menukarkan uang baru. “Tapi sekarang ini masih sepi. Harapannya, ya nanti H-2 dan H-1 Lebaran, biasanya itu jadi waktu yang paling ramai,” tandasnya.

Hal senada disampaikan pedagang jasa penukaran uang baru lainnya, Rahayu. Wanita yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga tersebut, menjadi pedagang jasa uang baru saat jelang Lebaran.

Lihat juga...