Pandemi, Aktivitas Rekreasi Malam di Bandar Lampung Terus Menggeliat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Yanto menyebut kesadaran masyarakat menjaga protokol kesehatan telah meningkat. Pengelola tempat rekreasi malam Elephant Park juga menyediakan tempat cuci tangan.

Meski pandemi Covid-19 masih belum hilang kerinduan warga untuk mencari hiburan masih tetap berjalan. Warga yang sekedar ingin mencari hiburan kerap mampir untuk menikmati hidangan kuliner.

Hendra, pelaku usaha penjualan nasi goreng di Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung mengaku operasional kembali normal.

Ia menyebut mulai jarang ada razia untuk penertiban pedagang. Jika ada razia protokol kesehatan dominan sifatnya sekedar imbauan. Pasalnya sebagian pelanggan memilih kuliner dari tempat usahanya dengan sistem bungkus (take away).

“Beroperasinya tempat karaoke, biliar, wisata malam di kota Bandar Lampung menggeliatkan pelaku usaha kuliner,” tuturnya.

Sempat hanya mendapat omzet sekitar Rp600.000 per malam imbas pembatasan, omzetnya kembali naik. Per malam ia kembali bisa mendapat omzet sekitar Rp1 juta dari hasil penjualan nasi goreng dan sejumlah kuliner lainnya.

Keberadaan tempat usaha kuliner sebutnya menjadi pendukung bagi sektor usaha informal di wilayah itu. Beberapa pengemudi taksi online, ojek online hingga ojek konvensional menjadi pelanggan tetap.

Pelaku usaha jasa hiburan delman hias, Baharudin, menyebut antusiasme warga mencari hiburan malam tetap stabil. Sebagian warga Bandar Lampung tetap membatasi kegiatan rekreasi hingga maksimal pukul 23.00 WIB.

Ia memiliki waktu sejak pukul 16.00 WIB menawarkan jasa delman hias. Rekreasi merakyat tersebut diakuinya masih diminati masyarakat.

“Delman hias jadi alternatif kegiatan rekreasi menikmati suasana malam di kota Bandar Lampung,” ulasnya.

Lihat juga...