Masyarakat Semarang Didorong Olah Urine Kambing Menjadi Pupuk Cair Organik

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Pupuk mengandung unsur hara, posfor, nitrogen, dan kalium yang dibutuhkan oleh tanaman, serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Termasuk, dalam pupuk cair organik, yang dibuat dari urine kambing.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Tembalang Dinas Pertanian Kota Semarang, Rahasya Kencana S, S.Pt, menyebutkan, urine kambing merupakan salah satu bahan pupuk organik cair, yang belum banyak dimanfaatkan oleh petani. Padahal kandungan unsur nitrogennya cukup tinggi.

“Potensinya satu ekor kambing dewasa, dapat menghasilkan 2,5 liter urine per ekor per hari, sedangkan kotoran yang dihasilkan adalah 1 karung per ekor per dua bulan. Urine ternak, termasuk kambing mempunyai kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan air lebih banyak jika dibandingkan dengan kotoran kambing padat,” paparnya saat dihubungi di Semarang, Rabu (12/5/2021).

Pihaknya pun mendorong para petani di Kota Semarang, termasuk di lingkungan Kecamatan Tembalang, untuk memanfaatkan penggunaan urine ternak tersebut sebagai pupuk cair.

“Berbagai pelatihan dan pendampingan pun sudah kita lakukan, kepada para kelompok tani dan peternak, dalam pemanfaatan urine ternak ini,” tandasnya.

Salah satunya, Kelompok Tani (KT) Konco Tani Legoksari Makmur Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang.

“Dalam pembuatan pupuk cair organik relatif mudah. Tidak hanya urine kambing saja, namun juga diperlukan bahan-bahan lainnya, seperti air kelapa, air leri atau bekas cucian beras, tetes tebu, serta daun-daunan untuk memenuhi unsur N, P, K, atau nitrogen, kalium dan posfor,” papar Rengga Kharisma Pratama, perwakilan dari Kelompok Tani (KT) Konco Tani Legoksari Makmur saat ditemui di Semarang, Rabu (12/5/2021).

Lihat juga...