Populasi Sapi di Purbalingga Meningkat 11,65 Persen di Tengah Pandemi

Editor: Makmun Hidayat

PURBALINGGA — Populasi sapi di Kabupaten Purbalingga mengalami peningkatan hingga 11,65 persen di  tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut karena aturan larangan penyembelihan betina produktif dijalankan, serta adanya layanan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik untuk sapi.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Mukodam mengatakan, pelaksanaan inseminasi buatan mampu menambah populasi ternak sapi di Purbalingga hingga 2.203 ekor selama satu tahun ini. Jumlah tersebut mengalami peningkatan, sebab pada tahun 2019, penambahan populasi sapi hanya pada angka 1.973 ekor.

“Di tengah pandemi justru populasi sapi kita meningkat, hal ini karena keseriusan kita dalam menerapkan larangan penyembelihan untuk sapi betina serta program inseminasi buatan,” terangnya, Senin (19/4/2021).

Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga, Mudodam dikantornya, Senin (19/4/2021). -Foto: Hermiana E .Effendi

Lebih lanjut Mukodam menjelaskan, penambahan populasi sapi ini mempunyai berbagai dampal positif, antara lain mendorong pemanfaatan potensi hijauan pakan yaitu rumput dan limbah hasil pertanian serta meningkatkan ketersedian daging lokal. Terlebih menjelang lebaran, biasanya kebutuhan daging meningkat.

Inseminasi buatan ini, lanjutnya, merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan populasi ternak sapi karena proses pembuahan atau vertilisasi sel telur yang dihasilkan oleh sapi betina saat ovulasi menjadi lebih tepat. Dengan pencermatan tanda-tanda sapi betina birahi yang segera diketahui oleh peternak dan saat itu pula dilaporkan kepada petugas IB untuk dilakukan insemintaor buatan.

Lihat juga...