Masyarakat Betawi Pererat Silaturahmi dengan Tradisi Rantangan Lebaran

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Rantangan, tradisi masyarakat Betawi yang biasa dilakukan saat lebaran atau perayaan hari raya Idul Fitri. Masyarakat akan berkeliling ke rumah-rumah keluarga dan kerabat sambil membawa wadah rantang yang diisi dengan aneka makanan yang khusus disiapkan.

Nurohmah (44 tahun) mengirim rantangan berisi lauk pauk khas Betawi untuk orangtuanya yang tinggal di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (12/5/2021). foto : Sri Sugiarti

Seperti yang dilakukan Nurohmah (44 tahun), dia mengantar rantangan berisi ragam sayuran khas Betawi untuk orangtuanya.

“Tiap tahun tradisi rantangan dilakukan saat lebaran, mengasih orangtua dan saudara makanan. Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi di antara keluarga dan kerabat,” ujar Nurohmah, kepada Cendana News ditemui saat mengantarkan rantangan ke rumah orangtuanya di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (12/5/2021).

Makanan khas Betawi yang dibawa dalam rantang dimasak sendiri oleh Nurohmah. Di antaranya, opor ayam, sambal goreng kentang, rendang daging sapi dan ketupat. Selain itu, dia juga membawa kue kering, dodol Betawi, dan tape uli.

“Ya semua lauk pauk saya buat sendiri, juga tape uli, dan manisan kulangkaling. Kalau dodol mah beli jadi,” ujar ibu dua anak ini yang merupakan warga asli Betawi ini.

Ani (64 tahun) ibu dari Nurohmah, mengatakan tradisi rantangan merupakan budaya Betawi warisan nenek moyang yang sejak dulu ada. Sebagai orang Betawi asli, sudah menjadi kewajiban untuk selalu menjaga tradisi ini dan dikenalkan pada anak cucunya.

“Alhamdulillah anak-anak saya juga menjaga tradisi ini,” ujar ibu dari 7 anak dan 10 cucu ini.

Lihat juga...