Lansia Disarankan Tetap Berolahraga Agar Kuat dan Aktif
“Karena ternyata memperoleh informasi yang kurang tepat atau pihak yang tidak berwenang terkait imunisasi atau vaksinasi,” katanya.
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Profesor Sri Rezeki S Hadinegoro, mengatakan masyarakat tidak perlu terlalu khawatir atau ketakutan terhadap efek samping vaksinasi Covid-19 pada warga lansia.
Selama pelaksanaan vaksinasi Covid-19, ia mengemukakan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) pada kelompok warga lansia tergolong sangat rendah.
Gejala yang ditemukan setelah penyuntikan vaksin Covid-19 pada warga lansia, menurut dia umumnya juga ringan dan mudah diatasi.
“Efek samping kedua vaksin ini (Sinovac dan AstraZeneca) cukup ringan, tidak ada yang masuk rumah sakit atau sampai meninggal. KIPI pada lansia ini justru sangat sangat sedikit dibandingkan yang usia muda,” kata Sri Rezeki.
Profesor Hindra mengatakan Komnas PP KIPI memantau kejadian ikutan setelah vaksinasi Covid-19 serta menyelidiki dan menganalisisnya.
“Kalau gejala lebih dua hari laporkan saja nanti gejala itu diinvestigasi, dianalisis, dan dikaji. Apa pun keluhannya silakan lapor, kita justru mengharapkan laporan,” katanya.
Sebagai orang berusia lanjut, Profesor Hindra juga menjalani vaksinasi Covid-19, meski mengalami gangguan irama jantung dan hipertensi serta kadar kolesterol dan asam uratnya sempat tinggi.
“Alhamdulillah sehat, saya sudah dua kali divaksinasi, jadi jangan ragu-ragu,” kata profesor berumur 66 tahun tersebut.
Dia menyatakan, bahwa vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi nasional sudah diuji keamanan dan khasiatnya, jadi masyarakat tidak perlu terlalu mengkhawatirkan efek samping penggunaannya.