Lansia Disarankan Tetap Berolahraga Agar Kuat dan Aktif
Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, warga lansia juga harus mendapatkan suntikan vaksin agar pertahanannya terhadap penyakit meningkat.
Kendati demikian, Menurut data Kementerian Kesehatan, cakupan vaksinasi Covid-19 pada kelompok sasaran warga lansia di 456 kabupaten/kota di Indonesia masih rendah, masih di bawah 25 persen.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Reni Rondonuwu, mengemukakan penyebab cakupan vaksinasi pada lansia masih rendah, antara lain masalah akses menuju lokasi vaksinasi.
Dengan kondisi fisik yang sudah menurun, warga lansia membutuhkan kemudahan mengakses tempat pelayanan vaksinasi serta pendamping untuk menjalani vaksinasi.
“Kami membuat kebijakan, satu pendamping yang membawa dua lansia akan ikut disuntik vaksin. Mudah-mudahan daerah juga akan diimplementasikan,” kata Maxi.
“Saya kira daerah perlu mencontoh DKI Jakarta, yang camat maupun lurah ikut terlibat untuk memobilisasi lansia,” ia menambahkan.
Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Arya Sinulingga, mengatakan, pemerintah berusaha mendekatkan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat, utamanya bagi warga lansia.
“Ini tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di sejumlah kota di Indonesia. Ada juga layanan drive thru (lantatur),” kata Arya.
Di samping itu, dia berharap kerabat dan keluarga terdekat warga lansia mengajak dan membantu mereka menjalani vaksinasi Covid-19, agar lebih terlindung dari penyakit tersebut.
Ketua Komnas Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP KIPI), Profesor Hindra Irawan Satari, mengatakan kesadaran warga lansia menjalani vaksinasi sebenarnya cukup baik, hanya saja kadang ada anggota keluarga yang tidak mengizinkan mereka divaksinasi karena khawatir dengan efek sampingnya.