Lahan Pertanian Pringsewu Sumber Pasokan Belut Alam
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG- Belut atau Monopterus albus jadi salah satu jenis ikan air tawar anggota suku Synbranchidae. Hasil tangkapan belut diperoleh petani penangkap belut dengan sistem tradisional.
Ribut, salah satu petani dan pedagang belut di Jalan Lintas Barat, Pekon Bulukarto, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, menyebut, belut diperoleh dengan sejumlah teknik.
Tenik penangkapan belut sebut Ribut dilakukan oleh suami dan sejumlah petani. Proses yang dilakukan dengan ngecop atau mencari lubang lalu menggali tempat hidup belut.
Cara tersebut dilalukan untuk mendapatkan belut dalam kondisi hidup. Teknik kedua memakai bubu pada aliran irigasi sawah dan cara ketiga dengan memakai pancing. Ketiga cara itu dilakukan untuk mendapatkan belut dalam kondisi hidup.
Belut hasil tangkapan alam atau belut alam sebut Ribut selanjutnya akan disortir. Ia memiliki kolam penampungan khusus sebelum dijual kepada konsumen.
Ukuran belut yang dijual dikategorikan kecil, sedang hingga besar. Ukuran kecil berjumlah sekitar sepuluh ekor, ukuran sedang lima ekor dan ukuran besar dua ekor. Belut dijual dengan memakai kemasan air dalam plastik agar tetap hidup.
“Keberadaan lahan sawah di Kabupaten Pringsewu menjadi habitat belut yang bisa dipergunakan untuk menjadi sumber penghasilan tambahan petani. Selain dari area persawahan sebagian aliran irigasi terhubung dengan sawah dan juga sungai Way Bulok menjadi tempat mencari belut,” terang Ribut saat ditemui Cendana News, Senin (17/5/2021).
Ribut menambahkan upaya melakukan budidaya belut telah dilakukan. Namun tingkat keberhasilan budidaya belum menjanjikan. Langkah yang dilakukan olehnya dengan cara membesarkan hasil tangkapan dari alam.