Lahan Pertanian Pringsewu Sumber Pasokan Belut Alam
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Memanfaatkan kolam tanah dan semen, media budidaya diberi jerami yang berpotensi membusuk. Saat belut siap dijual ia dan suaminya akan menyiapkan kemasan plastik berisi air.
Belut ukuran kecil hingga besar sebut Ribut akan dijual bervariasi. Belut ukuran kecil dijual Rp50.000, ukuran sedang Rp75.000 dan belut ukuran besar Rp100.000.
Belut alam hasil tangkapan sebutnya menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani. Sehari ia mengaku bisa menjual ratusan ekor belut berbagai ukuran. Hasil yang diperoleh bisa mencapai ratusan ribu per hari.
“Saat usai panen petani masih bisa mendapatkan hasil belut dari proses pengolahan lahan,” ulasnya.
Wardiah, pedagang belut menyebut agar hasil tangkapan stabil, sebab petani melakukan sistem pertanian berkelanjutan. Lahan persawahan sebagai habitat belut diberi pengairan cukup, pupuk kotoran ternak.

Sejumlah petani yang masih menginginkan hasil penangkapan belut juga menabur jerami tanpa dibakar. Keberadaan jerami yang dibusukkan menjadi tempat untuk pemijahan belut alam.
“Jerami yang dihamparkan akan menjadi habitat bertelur belut sehingga anakan akan berkembang pada lahan sawah,” ulasnya.
Beberapa petani sebutnya mulai melakukan budidaya belut sistem tradisional. Hasil penangkapan belut alam ditempatkan pada satu lokasi dibuat seperti petak sawah.
Area budidaya diberi sekat dengan tembok semen. Saat panen lumpur tempat budidaya belut akan diangkat untuk proses penyortiran. Belut ukuran kecil tetap dipertahankan dan ukuran besar dijual.