Gaet Konsumen, Pedagang Beri Diskon Produk Pakaian Baru Lebaran
Editor: Makmun Hidayat
Tantangan itu sebutnya berupa corak yang lebih menarik, harga murah, pengiriman mudah dan cepat. Aminah menyebut diskon sejumlah pakaian diberikan agar daya saing produk dengan toko online bisa dicapai. Pada produk yang semula dijual Rp140.000 ia menjualnya lebih rendah. Produk yang diberi diskon dominan pakaian baru untuk lebaran.
“Penjual juga harus paham selera kekinian konsumen karena referensi berasal dari toko online lalu membandingkan harga di toko pakaian offline,” cetusnya.
Susanti, penjaga toko pakaian dan alas kaki di pasar Bambu Kuning bilang strategi pemberian diskon tidak selalu merugikan. Pemilik toko sebutnya lebih menangkap peluang kenaikan signifikan tren belanja. Terlebih konsumen dominan warga yang memiliki penghasilan tetap. Sejumlah produk pakaian dan alas kaki yang dijual olehnya diberi diskon hingga 40 persen.
“Besaran nilai diskon setiap toko pasti berbeda karena produk yang dijual beda dan menyesuaikan omset harian,”cetusnya.
Menjajal minat konsumen sebutnya telah dilakukan sejak pekan kedua Ramadan. Tren porsi pembelian kebutuhan pokok berupa makanan sebutnya lebih besar daripada pakaian, alas kaki. Sebagai solusi pemberian diskon diberikan sepekan jelang lebaran. Diskon bisa lebih tinggi mendekati lebaran. Sebab sejumlah toko bakal tutup. Imbas positif diskon penjualan alami omzet meningkat rata rata Rp3juta perhari dari normal hanya Rp2juta.
Titin Wahyuni, salah satu konsumen menyebut era digital menjadi peluang melek literasi konsumsi. Ia menyebut mudahnya berbelanja online jadi peluang untuk komparasi produk. Salah satunya produk pakaian lebaran bisa dikomparasikan dengan model sejenis di toko online. Harga murah, corak beragam dan penawaran menarik mendorong konsumen memilih toko online.