Daun Salam, Berkhasiat dan Membuat Sedap Makanan
Editor: Koko Triarko
Jarnah bilang, daun salam yang diaplikasikan pada sejumlah masakan memiliki ciri khas. Saat memasak pepes, memasak sayur dengan daun salam, aroma yang dihasilkan bisa mencapai puluhan meter. Di warung yang dikelolanya, ia memilih memakai daun salam segar. Sebab, jarak kebun dengan warung cukup dekat untuk mendapatkan bumbu dapur tersebut.
Pada pengaplikasian sayuran, daun salam dicampurkan dengan santan. Olahan memakai daun salam berpadu dengan bumbu rempah kerap dilakukan pada pembuatan sayur lodeh. Berbahan pepaya, nangka muda dan daun melinjo, daun salam menambah aroma sayur lebih nikmat. Selain menambah rasa, aroma, daun salam memiliki khasiat kesehatan.
“Menambahkan daun salam bisa mencegah asam urat, menetralisir buah melinjo pada sayuran,” bebernya.
Pemilik warung lain di Jalan Lintas Timur, Suminah, menyebut daun salam setiap hari digunakan. Sejumlah kuliner menggunakan daun salam sesuai ciri khas makanan tradisional Jawa. Sejumlah makanan tradisional Lampung juga kerap menggunakan daun salam sebagai penyedap rasa, penambah aroma.
“Saya kerap memakai sepuluh lembar daun salam segar, saat membuat nasi uduk karena menambah aroma wangi,” cetus Suminah.
Daun salam berpadu dengan daun serai sebagai ragam rempah kerap dipakai untuk pembuatan nasi uduk. Selain berfungsi untuk menambah aroma masakan, daun salam diyakini meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, daun salam memiliki kandungan vitamin C. Tanpa digunakan sebagai bahan masakan, daun salam juga bisa direbus seperti teh penurun kolesterol.
Manfaat yang tinggi daun salam untuk kuliner, membuat Suminah menanamnya dengan tanaman bumbu lain. Penanaman pohon salam bersama jenis tanaman bumbu lain menghemat pengeluaran. Biaya operasional usaha kuliner yang ditekuninya bisa berkurang. Sebab, daun salam dan beragam bumbu bisa diperoleh dari hasil kebun.