Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan Jaga Lingkungan Berkelanjutan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Pemilihan bahan baku jenis bambu, kayu berkualitas jadi langkah untuk menjaga keawetan bagan namun tetap perlu perbaikan,” ulasnya.
Selain memanfaatkan bagan apung sebagian nelayan memakai alat pancing. Jenis pancing yang digunakan berupa rawe dasar dan joran. Umpan yang digunakan berupa cumi cumi, udang. Alat tangkap ramah lingkungan tersebut digunakan warga dengan memanfaatkan perahu ketinting.
Penggunaan alat tangkap pancing dilakukan Ujang, salah satu warga di pulau Pasaran. Perbatasan pulau Pasaran dan pulau Sumatera yang ditumbuhi vegetasi mangrove jadi habitat ikan. Berbagai jenis ikan laut yang diperoleh dengan sistem pancing berupa simba, kerapu dan ikan lapeh.
“Memakai alat tangkap tradisional ramah lingkungan sekaligus menjaga habitat ikan agar tetap berkembang,” ulasnya.

Sebagian warga yang tinggal dekat vegetasi mangrove memanfaatkan bubu tancap dan bubu kawat. Bubu yang dibuat dengan bambu, kawat berguna untuk mendapat hasil tangkapan ikan kerapu, kepiting dan udang. Sunarto, salah satu nelayan memasang bubu yang jumlahnya mencapai ratusan.
Bubu kawat sebutnya jadi alat tangkap efektif untuk penangkapan ikan. Menggunakan umpan usus ayam, daging ayam, kelapa dan umpan lain hasil tangkapan diperoleh dalam kondisi hidup. Sebagian ikan hasil tangkapan akan ditampung bahkan dibesarkan.
Wahyuni, salah satu pedagang ikan di Pasar Gudang Lelang, Teluk Betung menyebut ikan segar diperoleh dari nelayan. Hasil tangkapan nelayan berasal dari nelayan bagan apung, bagan congkel, nelayan pancing dan bubu. Berbagai jenis ikan hasil tangkapan dengan alat tangkap ramah lingkungan menyediakan ikan segar. Pasokan ikan juga selalu terpenuhi dengan lancarnya hasil tangkapan nelayan.