Pandemi, Optimalkan Bisnis Pariwisata Berbasis CHSE

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sektor usaha berbasis pariwisata ikut terdampak pandemi Covid-19 imbas kunjungan yang anjlok. Meski demikian Pemerintah Provinsi Lampung bekerjasama dengan stakeholder terkait melakukan upaya agar sektor pariwisata berjalan.

DR. Edarwan, S.E, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung, menyebut, wisata harus tetap eksis.

DR. Edarwan, S.E. M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung saat webinar Pengembangan Pariwisata Berbasis CHSE oleh Bank Indonesia KPW Lampung, Selasa (27/4/2021) – Foto: Henk Widi

Sektor usaha kreatif berbasis pariwisata sebut Edarwan tetap eksis dengan penerapan CHSE meliputi cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan) dan lingkungan berkelanjutan (environment).

Sektor usaha tersebut meliputi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) usaha travel, homestay, jasa wisata dan lain lain. Sesuai data sebanyak 72 usaha pariwisata di Lampung memiliki sertifikat CHSE.

Sertifikat yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebut Edarwan jadi upaya meningkatkan bisnis pariwisata.

Paradigma wisata saat pandemi Covid-19 harus berubah dengan tetap memperhatikan sejumlah aspek untuk menghasilkan nilai ekonomis. Keberadaan destinasi tersebut tetap memperhatikan benefit ekonomi, sosial, pelestarian lingkungan, dan keanekaragaman hayati.

“Saat ini sektor pariwisata menghadapi tantangan global pandemi Covid-19 sehingga paradigma pariwisata mulai berubah dari wisata buatan ke wisata alam, sehingga pelaku bisnis pariwisata tetap eksis dengan penerapan CHSE oleh para pelaku usaha pariwisata di Lampung,” terang Edarwan dalam webinar Pengembangan Pariwisata Berbasis CHSE, Selasa (27/4/2021).

Lihat juga...