Pandemi, Ekspor Produk Perikanan di Jateng Tetap Tinggi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

SEMARANG – Pandemi covid-19 ternyata tidak berimbas pada produktivitas perikanan di Jateng. Setidaknya, selama kurun waktu 12-17 April 2021, sebanyak 584 ton produk perikanan dan kelautan dari Jateng diekspor ke sejumlah negara.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Perdana, di sela pelepasan ekspor ‘Indonesia Satu Ekspor’ dan peluncuran Bulan Mutu Karantina Tahun 2021 di kantor tersebut, Rabu (14/4/2021).

“Pandemi covid-19 rupanya tidak menyurutkan ekspor komoditi perikanan dan kelautan di Jateng. Sebagai gambaran pada Desember 2020 lalu, kita melakukan ekspor senilai Rp 222 miliar, dengan total volume 3.664 ton. Angka ini naik pada Januari 2021, menjadi 263 miliar dengan 3.914 ton dari 42 komoditi,” paparnya.

Dari 42 komoditi tersebut, lima terbesar disumbangkan oleh produk surimi, cumi-cumi, daging rajungan, ikan layang dan tepung ikan.

“Sementara, pada rentang waktu 12-17 April 2021 ini, ada sebanyak 584,54 ton produk perikanan dan kelautan, senilai Rp 52 miliar, yang diekspor ke Amerika, Singapura, Vietnam, Cina hingga Jepang. Ratusan ton produk tersebut, berasal dari 11 perusahaan di Jateng,” tambahnya.

Pihaknya pun berharap, nilai ekspor produk perikanan dan kelautan ini dapat terus ditingkatkan. Termasuk juga ketaatan dan kepatuhan dari pelaku usaha di Jateng, dalam melakukan usaha ekspor.

Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menegaskan dengan tingginya nilai ekspor tersebut menunjukkan bahwa hasil atau mutu produk perikanan dan kelautan asal Jateng, sudah diakui secara internasional.

Lihat juga...