Dari Kotoran Sapi, Abraham Produksi Pupuk Lima Ton Sebulan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Setelah kotoran sapi mengering dan tidak bau, selanjutnya kotoran sapi digiling sampai halus. Proses penggilingannya sendiri tidak lama, kata Abraham, satu hari bisa selesai paling sedikit 5 ton.
“Alhamdulillah pembelinya banyak. Bahkan ada yang dari Sumatera dan Riau. Kalau di Jawa Barat paling banyak yang mesan dari Pangalengan. Saya jual 1 karung ukuran 40 kilogram pupuk itu Rp10 ribu,” ungkap Abraham.
Pupuk organik sendiri memiliki khasiat yang dinilai tidak kalah dengan pupuk kimia. Menurut Syahdan (53), petani asal Cikancung, Kabupaten Bandung, dengan menggunakan pupuk organik, kualitas tanah tetap subur meski ditanami dalam waktu yang panjang, dan tanah itu pun ikut terehabilitasi.
“Pupuk organik ini menyediakan hara tanaman dan memperbaiki struktur tanah, baik dalam memperbaiki drainase maupun pori-pori tanah,” kata Syahdan saat ditemui di ladangnya, di Kampung Cipulus, Desa Mandalasari, Cikancung, Rabu (28/4/2021).
Di samping itu, Syahdan menyebut, pupuk organik cocok digunakan untuk berbagai jenis tanaman, baik itu buah-buahan, sayuran, maupun padi. Bahkan, Syahdan mengatakan, hasil panen yang didapatkan bisa lebih baik dari tanaman yang menggunakan pupuk kimia.
“Ini sudah saya uji sendiri waktu menanam padi. Dari ladang 100 tumbak (1 tumbak 14 meter) bisa dapat 1 ton beras. Kalau pakai pupuk kimia tidak sampai segitu. Kenapa bisa begitu, karena kandungan protein pupuk organik itu lebih besar,” tandasnya.