Bergabung dalam Komunitas, Pelaku UMKM akan Lebih Kuat

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Pemilik Kopi Mangaraja Hassan M. Lubis menjelaskan tentang keuntungannya seorang pelaku UMKM bergabung dalam komunitas, saat dihubungi, Selasa (27/4/2021) - Foto Ranny Supusepa

“Banyak yang produknya kopi juga. Bukan hanya saya. Tapi saya tak merasa bersaing. Bahkan tak jarang, kami saling membantu, saling endorse dan ditanamkan dalam komunitas kami ini rasa persaudaraan dan tolong menolong. Saling support, tidak saling berkompetisi,” ujarnya lebih lanjut.

Dengan panjangnya kondisi pandemi, Hassan mengharapkan pemerintah dapat memberikan peluang dan kemudahan bagi para pelaku UMKM.

“UMKM ini unik. Secara finansial cukup mandiri dan peningkatan ilmu selalu dilakukan secara mandiri. Tapi kalau krisis berkepanjangan, ada potensi menjadi lemah. Sehingga, sebaiknya pemerintah memberikan tempat seluas-luasnya bagi produk UMKM di pasar, permudah perizinan. Berikan kesempatan untuk berkiprah, sehingga para pelaku UMKM dapat bertahan,” tandasnya.

Senada, Dirut PT Purnama Sari Bandung, Drs. R. Erwin Winaldi yang memiliki produk Madu Hitam Baduy, menyatakan dengan bergabung dalam suatu komunitas atau kelompok, berdasarkan pengalaman pribadinya, dapat memberikan beberapa keuntungan.

“Saya bergabung awalnya karena senior-senior saya mengajak. Saya FISIP 83. Tapi ternyata, setelah saya bergabung banyak hal-hal baru, pengetahuan baru yang saya tidak tahu,” kata Erwin saat dihubungi terpisah.

Contohnya, bagaimana pengemasan produk yang baik.

“Lalu masalah perizinan. Saya banyak mendapat bimbingan dari rekan-rekan di komunitas. Mereka menjelaskan, apa saja perizinan yang saya butuhkan dan bagaimana saya mendapatkan perizinan tersebut,” ujarnya.

Hal lainnya yang didapatkan dari komunitas adalah pertukaran produk dan mengerti akan kebutuhan diri dan rekan kita sesama komunitas.

Lihat juga...