Batik Ecoprint Dorong Penanaman Pohon Bahan Pewarna Alami

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Kebutuhan akan bahan pewarna untuk batik ecoprint membuat penanaman pohon mutlak dilakukan. Jenis pohon penghasil warna batik print alami dengan kulit, bunga, daun tanaman mendorong pelestarian pohon.

Lena Agusrini dan sang suami, Mardiono warga Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung menggunakan kebun dan pekarangan untuk penamaman pohon.

Lena menyebut semula ia menggunakan bahan perwarna ecoprint dengan membeli. Selanjutnya dengan membaca sejumlah literatur ia mulai mencari bibit tanaman pewarna alami batik. Jenis tanaman yang ditanam berupa pohon manggis, rambutan hutan, jenitri, lanang, tegeran, kunyit, jambal, sonokeling. Sejumlah tanaman penghasil bunga juga ditanam berfungsi ganda sebagai penghias halaman dan perwarna batik.

Menciptakan batik alami sebut Lena Agusrini mendorong upaya pelestarian lingkungan. Pasalnya proses pembuatan batik ecoprint mengusung semangat penggunaan bahan alami, meminimalisir bahan kimia. Orientasi pemakaian pewarna untuk ornamen motif batik mengandalkan alam. Berbahan kulit, daun, kayu, batang hingga akar semua bahan bisa ditanam.

“Konsep batik berkelanjutan dengan teknik ecoprint akan mendorong produsen melakukan pelestarian pohon bahan pewarna alami, jadi kolerasinya akan sangat terlihat di mana mencintai ecoprint otomatis ikut mencintai tanaman dan upaya pelestarian pohon yang sebagian langka,” terang Lena Agusrini saat ditemui Cendana News, Rabu (7/4/2021).

Batik ramah lingkungan dengan tekhnik ecoprint buatan Lena Agusrini di Kelurahan Sumberrejo, Kemiling, Bandar Lampung, Rabu (7/4/ 2021). -Foto Henk Widi
Lihat juga...