Warkop La Galigo, Tumbuh di Tengah Masa Pandemi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Mencoba peruntungan menjadi wirausaha setelah bekerja selama belasan tahun menjadi karyawan dan sibuk melakukan aktivitas pendampingan yang  bersentuhan dengan HIV dan AIDS menjadi pilihan perempuan ini.

Sempat ragu awalnya, dirinya pun mantap terjun ke dunia wirausaha yang menurutnya memang sejak lama diakrabinya, karena kedua orang tuanya juga menapaki hidup dengan menjadi wirausaha.

“Selain mencoba skill baru, saya juga tertantang dengan dunia baru yang bisa mendatangkan penghasilan bagi saya,” sebut Yuyun Darti Baetal, pemilik Warkop (Warung Kopi) La Galigo di Jalan Litbang, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (23/3/2021).

Pemilik Warung Kopi (Warkop) La Galigo di Jalan Litbang, Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Yuyun Darti Baetal, saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (23/3/2021). Foto: Ebed de Rosary

Yuyun sapaannya mengakui, latar belakang keluarganya juga wirausaha dan dunia usaha sudah mendarah daging di keluarganya, walaupun ia sempat bekerja di KPA Sikka sebagai seorang pendamping HIV dan AIDS.

Ia akui, memiliki bakat dalam dunia usaha dan mulai belajar serta cepat menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan dunia yang baru digelutinya.

Dia mengakui, memiliki bekal wirausaha karena sejak kecil sudah belajar, melihat dan mengamati kedua orang tuanya berwirausaha sehingga mantap membuka usaha Warkop bulan Desember 2019.

Merasa Bersyukur

Hanya berselang beberapa bulan setelah membuka usaha, negeri ini pun dilanda pandemi Corona. Situasi ini membuat Yuyun sempat kaget namun ia mengaku tegar menghadapi situasi sulit tersebut.

Lihat juga...