UPT DJPB Diminta Jadi Pusat Penyebaran Teknologi Perikanan
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) di setiap wilayah, bisa menjadi penggerak ekonomi, selain menjadi pusat layanan dan penyebaran teknologi di daerah.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mencontohkan, keberhasilan Balai Perikanan Budi Daya Laut (BPBL) Batam dalam memproduksi massal benih bawal bintang hybrid, membuktikan pengembangan teknologi kian dinamis dan mampu menghasilkan benih unggul.
“Benih bawal bintang hybrid ini merupakan hasil perkawinan silang (cross breeding) antara induk betina bawal emas dengan induk jantan bawal bintang,” jelas Slamet, Kamis (11/3/2021).
Slamet mengatakan, benih bawal bintan hiybrid telah diusulkan untuk penamaannya “Bawal Sakti”. Usulan nama itu telah disetujui oleh Menteri Perikanan Kelautan, Wahyu Sakti Trenggono. Sehingga, segera dibuatkan naskah akademiknya dan diusulkan kepada Kepala BRSDM KP untuk dilakukan pengujian terhadap komoditas tersebut.

Menurut Slamet, peluang pasar ikan Bawal Bintang juga cukup besar, baik di pasar lokal maupun ekspor. Karena itu, usaha budi daya Bawal Bintang masih terbuka untuk dikembangkan dalam berbagai skala.
“Atas inovasi teknologi ini, diharapkan ke depan mampu dibudidayakan di daerah lain juga. Agar produksinya bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Trenggono, menyebut Indonesia mempunyai berbagai macam sumber daya ikan laut, salah satunya jenis ikan bawal bintang. Salah satu upaya untuk pemenuhan produksi ikan laut Indonesia adalah dengan kegiatan budi daya.