Pengamat Minta TKSK Pendamping Bansos ‘Nakal’ Ditindak Tegas

Pengamat Sosial ,Achrul Udaya minta Pemkot dan penegak hukum usut kasus bansos di Palu. -Ant

“Saya juga kaget mendengar keluhan seperti itu,” kata dia.

Ny Nur, seorang agen e-warung di Kecamatan Taweli kepada wartawan membenarkan ulah dari oknum TKSK di wilayah itu yang melarang mereka untuk mengambil sembako dari Bulog. Padahal, selama ini mereka mengambil beras, telur dan daging ayam dari Bulog.

“Tapi, tiba-tiba kami dilarang oleh TKSK. Jangan ambil lagi dari Bulog,” kata Ny Nur, mengutip keterangan oknum TKSK.

Hal senada juga diakui Imran, agen e-warung di bilangan jalan Merpati, Kecamatan Mantikulore. Ia juga membenarkan adanya ancaman dari TKST.

TKST yang ada di wilayah itu, kata Imran, telah mengurangi jumlah KPM dari sekitar 200 orang, kini tinggal 50 KPM yang masih mengambil bansos di tempat usahanya.

Pengurangan jumlah KPM karena agen e-waroeng gara-gara tidak menyetujui arahan oknum TKSK untuk mengambil sembako yang disiapkan oleh mereka.

“Saya juga dilarang untuk mengambil barang/bahan sembako dari Bulog, tetapi saya tetap bersikeras tetap memasok dari Bulog, sebab kualitas dan harganya sangat terjangkau,” ujar Imran.

Karena saya melawan, sambungnya, maka kuota KPM dikurangi dan dialihkan ke e-warung lain. (Ant)

Lihat juga...