Pandemi, Usaha Makanan Ringan di Lampung Tetap Eksis

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Meskipun masih suasana pandemi Corona, peluang usaha memanfaatkan bahan baku hasil pertanian tetap terbuka lebar. Kreativitas pengolahan produk pertanian menjadi beragam kuliner unik menjadikan lapangan kerja baru bagi warga.

Sudipto, pemilik usaha penjualan pisang goreng tanduk menyebut pasokan bahan baku lancar menjaga eksistensi usaha miliknya.

Membuka usaha di Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung ia menyebut, usaha makanan ringan tetap menghasilkan. Membuka usaha pada lokasi jalan strategis, dekat sejumlah perkantoran membuat usahanya bertahan.

Semula ia mengaku menjual pisang goreng jenis kepok, janten. Gorengan berupa tahu, bakwan dan tempe kemul juga disediakan. Namun makanan ringan pisang goreng tanduk mulai diminati.

Pasokan pisang tanduk diperoleh dari petani di wilayah Teluk Betung Utara dan Pesawaran. Usaha makanan ringan sebutnya menjadi peluang menjanjikan karena banyak peminat.

Sehari ia bisa menghabiskan sebanyak 10 tandan pisang. Memakai bahan tepung untuk adonan ia bisa menjual sekitar 250 porsi pisang goreng beromzet Rp500.000 per hari.

“Omzet sebetulnya bisa lebih meningkat dua kali lipat saat anak sekolah, mahasiswa melakukan aktivitas tapi saat ini semua sekolah, kampus sedang belajar daring sehingga konsumen berkurang hanya saja masih banyak yang membeli,” terang Sudipto saat ditemui Cendana News, Selasa (2/3/2021).

Sudipto bilang usaha pisang goreng tanduk miliknya tetap eksis oleh pasokan bahan baku yang lancar. Ia akan mendapat kiriman pisang tanduk sebagai stok oleh pengepul.

Tanpa harus membeli di pasar ia mendapat pasokan pisang tanduk. Standar ukuran yang besar, matang sudah disepakati oleh penjual. Satu sisir bisa dibeli seharga Rp20.000 sebanyak 20 buah pisang.

Lihat juga...