Pandemi, Usaha Batik di Bandar Lampung Tetap Produktif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Prospek usaha rumahan, bisnis pengusaha batik di Bandar Lampung, tetap produktif kala pandemi Covid-19.
Kondisi itu diakui Lena Agusrini, pengusaha batik di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling. Wanita yang memproduksi batik dengan teknik tulis, ecoprint itu mengaku, bisa memproduksi batik lebih banyak dibanding sebelum Covid-19.
Produktivitas pembuatan batik sebutnya meningkat sebab ia memiliki lebih banyak waktu di rumah. Sebelumnya pekerjaan membuat batik dilakukan memanfaatkan waktu luang sebagai tenaga pengajar.
Ia mengaku batik yang dibuat olehnya dominan teknik ecoprint. Teknik memindahkan warna daun ke bahan kain untuk membuat motif batik yang artistik.
Lena Agusrini bilang, menekuni usaha rumahan batik ecoprint setelah mengikuti kursus. Setelah menguasai teknik ia membeli bahan baku kain, pewarna alami dari Solo, Jawa Tengah.
Proses pembuatan batik sebutnya dilakukan dengan proses mordan pada kain. Cara itu untuk menghilangkan zat lilin yang menempel pada kain, membuka pori-pori kain agar warna daun bisa meresap maksimal.
“Proses mordan dengan merendam bahan kain katun dalam tawas selama setengah jam. Selanjutnya bisa dilakukan pengaplikasian pewarna daun sesuai dengan motif dan warna yang dikehendaki. Lalu di-steam atau kukus selama dua jam,” terang Lena Agusrini saat ditemui Cendana News, Selasa (23/3/2021).
Setelah melalui proses steam, ia melakukan pengeringan dengan cara dianginkan. Proses selanjutnya dengan fiksasi atau mengunci warna dengan mencelupkan dalam tawas.
Proses fiksasi dilakukan agar warna tidak luntur saat dicuci. Pengeringan selanjutnya memakai plastik agar penguncian warna lebih sempurna di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.