Orang Tua Murid Keluhkan Dampak Pembelajaran Daring
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Pembelajaran daring selama selama hampir setahun pandemi Corona mulai menyebar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak April 2020 berdampak terhadap kebiasaan murid.

“Para murid semakin malas belajar dan mengalami kemunduran dalam pelajaran. Banyak murid kelas dua sekolah dasar saja belum lancar membaca pun terpaksa naik kelas,” kata Maria Wiliborda, warga Kelurahan Wairotang, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di rumahnya, Kamis (18/3/2021).
Maria menyebutkan, sebagai orang tua mereka kewalahan mendidik dan membina anak-anak di rumah saat pembelajaran tatap muka dihentikan sementara waktu.
Menurutnya, anak-anak lebih suka bermain daripada belajar apalagi pekerjaan rumah yang diberikan pun sangat terbatas.
Dia katakan, anak-anak lebih suka memanfaatkan telepon genggam untuk mencari soal jawaban melalui internet.
“Soal pekerjaan rumah yang diberikan para guru sudah pasti anak-anak bisa menjawabnya karena hanya mencari jawabannya di internet lalu mencatatnya,” sesalnya.
Maria menambahkan, sebagai orang tua pihaknya pun tidak memiliki banyak waktu mengawasi anak-anak belajar sebab sibuk dengan rutinitas pekerjaan kantor dan rumah tangga.
Ia berharap agar ada upaya ekstra dari pemerintah guna meningkatkan kualitas pembelajaran apabila pandemi Corona berakhir seperti menambah les atau waktu belajar ekstra di sore hari.