Cecakhah Way Pekhos, Air Terjun Alami di Kaki Gunung Rajabasa

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Destinasi wisata tirta menjadi salah satu alternatif untuk dikunjungi saat pandemi Covid-19. Udara sejuk, keheningan alam dengan sapaan suara satwa burung kicau dan satwa hutan, bisa ditemui. Sajian alami tersebut bisa dinikmatidi Cecakhah Way Pekhos, satu objek wisata kaki Gunung Rajabasa, tepatnya di Desa Pematang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.

Dikenal sebagai air terjun bagian dari Way Pekhos, menjadikan aliran alami itu disebut Cecakhah Way Pekhos. Menurut Mutohirin, Ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), nama Way Pekhos berasal dari bahasa Lampung, “Way”, yang berarti air dan “Pekhos” berarti asam. Hal tersebut terbukti dari rasa asam yang ada pada aliran air yang diyakini berasal dari zat sulfur Gunung Rajabasa. Aliran air berjenjang atau tingkat menjadi keunikan di objek wisata tersebut.

Sejumlah wisatawan bermain seluncuran alami di salah satu tingkat Cecakhah Way Pekhos, Desa Pematang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (7/3/2021). -Foto: Henk Widi

Sebagai sebuah air terjun, kekhasan Cecakhah Way Pekhos dibanding air terjun lain, memiliki beberapa tingkat. Ada sekitar lebih dari tujuh tingkat air terjun, dan sebagian landai membentuk seluncuran. Daya tarik sebagai atraksi Cecakhah Way Pekhos, menurut Mutohirin sudah dikenal puluhan tahun silam.

Kini, destinasi wisata tirta itu mulai banyak dikunjungi pecinta alam yang rindu suasana alami hutan. Oksigen yang kaya menjadi sumber terapi alami untuk kesehatan pernapasan.

“Selain atraksi air terjun sebagai daya tarik wisata, destinasi ini juga dilengkapi amenitas untuk kenyamanan wisatawan, termasuk aksebilitas jalan yang bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua, dari jalan utama bisa ditempuh kurang lebih empat kilometer, melintasi perkampungan warga dan perkebunan,” terang Mutohirin saat ditemui Cendana News, Minggu (7/3/2021).

Lihat juga...