Teknik Cangkok Percepat Perbanyakan Bibit Tanaman
Editor: Koko Triarko
“Bibit yang telah dipindah ke polybag selanjutnya akan ditempatkan pada pot yang lebih besar agar cepat berbuah,” tegasnya.
Hasil bibit dari proses pencangkokan, sebut Amroy, dijual mulai harga Rp75.000 hingga Rp100.000. Sementara pohon yang telah berbuah dan ditanam pada pot berdiameter 50 cm, bisa dijual mulai harga Rp400.000 hingga Rp500.000. Selain menjual bibit, tanaman siap berbuah, ia juga menjual pupuk organik, moss, media tanaman hingga pot untuk penghobi tabulampot dan bunga.
Teknik cangkok juga dilakukan pada sejumlah tanaman bunga. Emi, pemilik Taman Bude di Jalan Gatot Subroto,Teluk Betung, menyebut bunga melati, serut, beringin, sentigi dan sejumlah bonsai diperbanyak dengan cangkok. Sebagian bunga yang tidak berkambium dikembangkan dengan stek dan okulasi. Tren memelihara bunga monstera, adenium, caladium, membuat perbanyakan vegetatif menjadi pilihan.
Berbagai jenis bunga yang dicangkok, menurut Emi akan tetap mempertahankan indukan. Ia bisa menjual anakan atau bibit bunga dengan induk masih dipertahankan. Berbagai jenis bunga dijual olehnya mulai Rp15.000 hingga jutaaan rupiah. Tren menanam bunga, bonsai dan buah, menjadi sumber keuntungan bagi petani bunga. Perbanyakan vegetatif menjadi pilihan baginya karena paling efektif dan cepat.
Valentina, penghobi buah dan bunga, mengaku membeli media tanam kompos. Ia telah menanam buah jambu madu deli dan berbagai bunga. Sistem cangkok diterapkan olehnya untuk mendapatkan bibit tanpa harus membeli. Cangkok plastik menjadi pilihan baginya untuk memperbanyak bibit, dari semula hanya empat batang menjadi puluhan. Hasil satu pohon rata-rata 10 kilogram jambu madu deli segar.