Pengamat: Langkah Digitalisasi Pendidikan Terlalu Cepat, Tanpa Perhitungan

Editor: Makmun Hidayat

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji saat menjelaskan kesiapan Indonesia untuk digitalisasi pendidikan, dalam bincang online kebijakan pendidikan, Kamis (11/2/2021). -Foto Ranny Supusepa

“Buat apa barang canggih, jika infrastrukturnya belum siap. Ini seperti memberikan sepatu lari pada bayi, yang baru belajar merangkak,” ujarnya.

Obert menyatakan kemungkinan besar, kejadian ini terjadi karena adanya generalisasi pada kondisi Indonesia.

“Jadi, dianggap semua sama. Sama kayak di kota besar. Kenyataannya tidak. Banyak daerah yang jangankan internet, listrik saja tidak ada. Kalau ada dua-duanya, masih ada kendala, SDM pendidik atau administrasi pendidikan tidak bisa mengoperasikannya,” ucapnya.

Harusnya Indonesia bisa mengambil pelajaran dari negara yang berhasil dan tidak berhasil melaksanakan digitalisasi pendidikan. Sehingga tidak masuk dalam lubang yang sama.

“Digitalisasi itu bukan hanya teknologi. Tapi berkaitan juga dengan manusia. Sehingga tidak ada keberhasilan transformasi pendidikan jika manusia-nya tidak siap bertransformasi,” pungkasnya.

Lihat juga...