Perjuangan Guru SLB di Bekasi Mengajar di Masa Pandemi
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Dengan tertatih, para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Tipe C Pariwisata Bundaku, Kota Bekasi, Jawa Barat, rutin mendatangi para siswa berkebutuhan khusus dari satu rumah ke rumah lainnya, selama masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut dilakukan karena orangtua siswa menolak pertemuan tatap muka. Sementara untuk melakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) menggunakan media daring, terkendala pada siswa dan kuota sekolah sendiri.
“Selama PJJ, kami tetap memberi pelajaran bagi siswa, gurunya bergiliran datang ke rumah-rumah, siswa untuk memberikan pelajaran langsung,” kata Anggraeni Puspa Sari, Kepala SLB Tipe C Bundaku sekaligus pemilik yayasan kepada Cendana News, Kamis (11/2/2021).

Dikatakan tiga guru SLB Bundaku secara rutin memberi pelajaran langsung dengan datang ke rumah siswa. Sehari satu guru mengunjungi tiga siswa berkebutuhan khusus untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka (KBM), seperti bermain dan lainnya. Hal itu dilakukan atas permintaan dari orangtua siswa.
Menurutnya, yayasan pernah mengusulkan untuk bertemu pelajaran tatap muka, di suatu tempat tapi rata-rata orangtua siswa menolak. Hingga akhirnya diambil kebijakan, untuk mendatangi satu persatu peserta didik yang berada di beberapa tempat wilayah Bekasi Utara.
“Sistem belajar secara daring sulit dilakukan karena, pola belajar mengajar di SLB berbeda dengan di sekolah umum lainnya,”papar Reni.
SLB setiap siswa mesti dibimbing secara serius dengan beberapa pendekatan yang tidak dapat dilakukan menggunakan sistem belajar daring seperti tugas melalui video tidak bisa dilakukan. Mereka sulit menyerap materi pelajaran jika diberikan melalui sistem pembejalaran online dari rumah.