Pemakaian Mulsa Plastik Tingkatkan Kualitas dan Hasil Pertanian
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Komoditas hortikultura yang ditanam hanya untuk diambil biji sebagai sumber benih, butuh kualitas media tanam yang baik.
Mulsa jadi kunci untuk intensifikasi produksi pertanian yang bebas gulma dan hama. Meski biaya mencapai jutaan rupiah, mulsa bisa dipakai beberapa kali fase penanaman.
Mulsa plastik sebut Hendra akan diberi lubang untuk pengaturan jarak tanam. Mulsa yang menutupi tanah yang telah diolah akan melindungi tanaman induk.
Populasi gulma rumput pengganggu tanaman bisa dicegah dan saat penghujan potensi busuk batang terhindarkan. Ia memakai puluhan gulung mulsa plastik untuk lahan seluas satu hektare.
“Pengaplikasian mulsa plastik juga menghindarkan hama yang takut pantulan warna perak agar tidak merusak tanaman,” tegasnya.
Menanam sekitar ratusan tanaman timun buah, sekali panen ia bisa mendapat belasan kuintal timun basah.
Setelah proses pengeringan dan pemilahan biji untuk benih ia bisa mendapat hasil jutaan rupiah. Mulsa plastik pada lahan yang telah dipanen, masih bisa dipergunakan untuk penghematan. Tanpa harus membeli kembali mulsa plastik bisa dipakai berulang kali.
Sukirman, petani di desa yang sama mengaku, tanaman gambas, timun saat penghujan rentan busuk. Penanaman pada musim rendengan akan terbantu dengan pengaplikasian mulsa plastik.
Sebab curah hujan tinggi berpotensi menimbulkan abrasi tanah, tanaman mudah roboh. Struktur pada guludan tanah sebagai media tanam tetap bisa dipertahankan setelah ditutup mulsa.
“Sangat efektif untuk budi daya hortikultura dan menghemat tenaga karena saat hujan tidak khawatir guludan longsor,” bebernya.
Mulsa plastik sebutnya, kini mulai banyak ragam. Pada toko pertanian ragam mulsa dijual mulai ukuran panjang 5 meter, lebar 120 cm.