Pemakaian Mulsa Plastik Tingkatkan Kualitas dan Hasil Pertanian

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Modernisasi sistem pertanian diterapkan petani di Lampung Selatan dengan sejumlah aplikasi.

Hendra, petani timun benih di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, menyebut, lahan terbatas mendapat hasil maksimal.

Pola pertanian yang diterapkan dengan memakai mulsa plastik hitam perak atau MPHP. Mulsa plastik dipakai untuk komoditas hortikultura.

Perubahan sistem tanam memakai mulsa sebut Hendra diterapkan sejak belasan tahun silam. Semula petani hortikultura jenis cabai, terong, semangka, melon menerapkan guludan tanpa mulsa.

Namun potensi gulma rumput, pembusukan oleh curah hujan tinggi berimbas kerugian. Mulsa plastik jadi alternatif mengurangi kerugian dalam budi daya hortikultura.

Varian mulsa plastik sebutnya, selain MPHP berupa mulsa plastik hitam perak, juga mulsa plastik jernih. Ia kerap memakai MPHP yang berfungsi menutupi zona lahan budi daya.

Tujuannya melindungi tanaman dari pengikisan, kadar kelembaban, struktur tanah yang telah diberi pupuk, menahan laju populasi hama dan gulma. Meski mengeluarkan biaya ekstra, hasil panen maksimal bisa menutup operasional.

“Penyuluh pertanian memberi alternatif bagi petani hortikultura untuk memakai mulsa, kami juga melakukan studi banding ke sentra pertanian di Bogor untuk melihat efektivitas dan potensi hasil pemakaian mulsa. Lalu diaplikasikan, hasilnya menjanjikan dengan keuntungan berlipat dan biaya pembelian mulsa tertutupi dari hasil panen,” terang Hendra saat ditemui Cendana News, Senin (8/2/2021).

Hendra yang menanam komoditas timun benih, terong benih dan gambas menyebut, mulsa plastik dibeli dengan sistem gulungan.

Lihat juga...