Kerajinan Rotan dan Bambu di Lamsel Dukung Sektor Usaha Kecil Menengah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Pengrajin peralatan berbahan bambu dan rotan tetap eksis memenuhi permintaan dari konsumen meski modernisasi terus merambah pasar. Hal tersebut tidak terlepas karena masih tersedianya permintaan dari beberapa kalangan, terutama usaha kecil menengah.
Eko Prapto, pengrajin peralatan berbahan rotan dan bambu menyebut membuat sejumlah peralatan berdasarkan pesanan seperti keranjang, rombong, tampah, tenggok. Selain itu juga ada kerajinan dari lidi kelapa dibuat menjadi nampan dan piring.
“Sebagian hasil kerajinan yang saya buat menjadi alat pendukung bagi sektor usaha lain sebagai modal alat kerja, peralatan lain langsung bisa digunakan konsumen didominasi ibu rumah tangga sebagai alternatif untuk peralatan dapur,” terang Eko Prapto saat ditemui Cendana News, Selasa (2/2/2021).
Warga Desa Bakauheni itu menyebut keahlian diperoleh melalui pelatihan setelah mendapat pelatihan untuk pengembangan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) berbasis wisata.
Bahan untuk pembuatan berasal dari jenis bambu hitam dan tali dengan waktu pembuatan berdasarkan kesulitan. Terlama jenis rombong kombinasi dari kayu, bambu, rotan butuh waktu dua pekan.
Eko Prapto bilang ia senang hasil karyanya bisa bermanfaat untuk dukung sektor usaha lain. Sejumlah nelayan yang memproduksi ikan asin, teri kerap memesan keranjang kecil yang disebut cekeng.
“Ditekuni saja meski setiap alat saya jual mulai harga belasan ribu hingga ratusan ribu yang penting ada sumber pemasukan,” cetusnya.
Setiap alat dari bambu, rotan, lidi kelapa dibuat dengan tingkat kerumitan pembuatan berbeda. Ia menjual cekeng mulai harga Rp3.000, para para bambu Rp5.000, tampah Rp25.000, tenggok Rp35.000 hingga rombong seharga Rp125.000. Piring lidi dijual dengan sistem lusinan seharga Rp35.000.