Buah Pala Pemberi Sensasi Hangat dan Harum Pada Masakan
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Pelaku usaha kuliner di Indonesia pasti cukup akrab dengan bumbu masakan bernama buah pala. Buah, yang dikenal sebagai salah satu rempah tersebut, kerap digunakan untuk memberi sensasi hangat, pedas, harum pada masakan.
Sutini, pemilik kebun pala di Desa Girimulyo, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur menyebut, menanam pala untuk kebutuhan bumbu. Buah pala atau dikenal dengan Myristica fragrans, berbentuk butiran bulat dan panjang. Ia biasa menerima pesanan dari penjual bumbu dapur, dengan harga perkilogram mencapai Rp36.000 hingga Rp40.000.
Buah pala, dijual dalam bentuk biji, namun ada juga dalam bentuk bubuk. Selain bagian biji, bagian yang biasa dimanfaatkan adalah kulit dan selaput merah buah. Kulit buah pala yang telah dikupas, bisa dibuat menjadi manisan. Namun, karena kesibukannya ia tidak memanfaatkan potensi tersebut. Ia memilih menyediakan buah pala untuk bumbu dapur. Sebagai bahan bumbu masakan tradisional, pala bisa digunakan untuk pembuatan soto, kari, semur dan rawon.

“Melimpahnya buah pala yang semula digunakan untuk kebutuhan bumbu masakan tradisional, sebagian dijual ke pasar untuk bumbu, terlebih saat musim penghujan, minuman herbal bubuk pala bisa menimbulkan aroma harum dan penghangat badan,” terang Sutini saat ditemui Cendana News, Sabtu (6/2/2021).
Buah pala yang telah dihaluskan, bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bumbu kemasan. Bumbu instan berbahan pala, memudahkan sejumlah ibu rumah tangga menyiapkan masakan. Jarnah, pedagang kuliner soto dan rawon sapi di pasar Bakauheni, Lampung Selatan menyebut, pala menjadi bumbu yang dominan. Bumbu bubuk mampu menciptakan rasa lezat, jika digunakan dengan takaran yang tepat. Saat kuliner soto, rawon daging dimasak, bumbu pala akan menciptakan aroma wangi.