Sampah di Pantai Ganggu Aktivitas Nelayan di Lamsel

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Potensi peningkatan volume sampah terbuang ke sungai di Lampung Selatan, meningkat kala musim penghujan. Sampah yang menimbulkan pencemaran lingkungan tersebut terjadi imbas plastik yang dibuang ke sungai secara sengaja.

Nurhadi, salah pencari ikan dengan memakai jaring, menyebut imbas sampah terbawa ke sungai mengganggu aktivitas nelayan. Volume sampah yang meningkat berasal dari sejumlah sungai Sumber Muli, Pegantungan dan Kepayang.

“Peningkatan volume sampah kala penghujan kerap terjadi dampak aktivitas warga membuang sampah di sungai. Beberapa sampah yang dibuang didominasi kemasan plastik, limbah pertanian berupa ranting dan batang kayu. Ranting kayu dan bambu tersebut terbawa banjir dan menyebar oleh arus laut,” terang Nurhadi, saat ditemui Cendana News, Rabu (27/1/2021).

Gelombang pasang di perairan barat Lampung Selatan, berimbas terdamparnya limbah pertanian ke pantai, Rabu (27/1/2021). -Foto: Henk Widi

Sebagian sampah limbah pertanian terbawa oleh arus laut, mengganggu nelayan tangkap, seperti dirinya. Sebab lokasi sandar perahu di pantai Belebuk, Minang Rua, Batu Alif, menjadi lokasi sampah terdampar. Volume sampah juga mengotori sejumlah pantai wisata, salah satunya pantai pulau Mengkudu. Sampah itu juga mengganggu nelayan pemilik bagan apung.

“Sampah yang terbawa banjir sungai menumpuk di muara sungai, sebagian menyangkut pada bagan apung berkonstruksi bambu, dampaknya menyulitkan proses pengangkatan jaring, bahkan menimbulkan kerusakan waring saat musim tangkapan ikan teri,” kata Nurhadi.

Lihat juga...