Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi di Masyarakat, Masih Rendah
Editor: Makmun Hidayat
Ditandaskan pula, setiap investasi pasti memiliki risiko, namun bagaimana kita dapat meminimalkan resiko tersebut. “Salah satunya dengan melakukan transaksi melalui perusahaan berjangka resmi atau legal,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Pimpinan Cabang Solid Gold Berjangka (SGB) Semarang, Conny Lumandung. Dipaparkan, edukasi terkait perdagangan berjangka komoditi perlu terus dilakukan, termasuk kepada para investor milenial, yang potensi pasarnya sangat prospektif.
“SGB Semarang sudah menjalankan strategi edukasi, dan promosi yang berkelanjutan di tahun ini. Salah satunya, dengan membuka program trading class secara online melalui webinar, untuk calon nasabah atau masyarakat umum yang ingin tahu tentang perdagangan berjangka komoditi,” terangnya.
Termasuk meningkatkan kemampuan seluruh pialang , sehingga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat atau pun investor.
“Bisnis yang kami jalani adalah mengelola kepercayaan, sehingga dari awal kami bertemu dengan nasabah maka kepercayaan menjadi yang pertama kali dibangun dan dihadirkan,” tandasnya.
Dengan peningkatan kepercayaan investor, pihaknya pun berharap mampu meningkatkan volume transaksi sebesar 50% , dibanding tahun 2020 lalu yang mencapai 51 ribu lot. Selain itu juga diharapkan mampu menambah jumlah nasabah baru, sebanyak 500 nasabah atau meningkat 50 % dibandingkan tahun 2020.
“Produk locogold atau kontrak emas berjangka, masih akan diandalkan untuk mendongkrak kinerja cabang di tahun ini. Terlebih locogold masih mendominasi sebesar 80%, dari seluruh produk kontrak derivatif yang ditransaksikan,” tandasnya.