Dokter: Frustasi Picu Masyarakat Sikka tak Percaya Adanya Corona
Editor: Koko Triarko
“Berharap Covid-19 tertinggal di 2020, dan kita melenggang ceria di 2021, tetapi mungkinkah? Boleh saja berangan optimis, tapi realitas kasus Covid-19 masih menanjak sinis,” tegasnya.
Asep mengatakan, tenaga kesehatan maupun nonkesehatan di Sikka dalam kebersamaan dan kerja sama di ruang isolasi dengan segala keterbatasan yang ada menolong pasien Covid-19.
Ia berpesan, agar tenaga kesehatan saling menguatkan dalam upaya menolong masyarakat yang tertular Covid-19, dan tetap semangat. Sebab, nampaknya perjuangan belum akan berakhir dalam waktu dekat ini.
“Dengan segala daya, kami mencoba memahami penyakit Covid-19 yang relatif baru dan masih penuh misteri. Dengan sekuat kemampuan yang ada, kami berupaya menyelamatkan mereka yang tertular,” tegasnya.
Asep berharap, agar segenap masyarakat tetap tegar dan senantiasa optimis mendukung tenaga medis menghadapi masa mendatang. Sebab, dukungan sangat menguatkan dan memacu tenaga medis untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai sumpah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, mengakui ada isu miring di masyarakat soal Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dan RSTC Hillers Maumere meng-covid-kan pasien.
Petrus menegaskan, bahwa opini tersebut sengaja dibentuk untuk meresahkan masyarakat. Sebab, penanganan Covid-19 yang dilaksanakan di Kabupaten Sikka sesuai pedoman dari Kementrian Kesehatan RI.
“Kami menjalankan tugas penanganan Covid-19 sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease Revisi ke-5 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan sejak Juli 2020,” ungkapnya.