Budidaya Kutu Air Jadi Trend Baru di Bekasi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BEKASI — Trend Budidaya kutu air di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, jadi trend baru dalam menambah penghasilan. Kutu air sebagai bahan pakan alami ikan kian sulit ditemukan dan banyak diburu oleh pencinta ikan hias.
Hal tersebut membuat Joni, selama ini budidaya aneka ikan hias di RT 02/04 Jatiranggon, Jatisampurna mencoba melakukan budidaya sendiri kutu air di rumahnya untuk memenuhi kebutuhan pakan alami ikan hias yang dikembangkannya.
“Sekarang cari kutu air susah, beli di pinggir jalan saja harganya Rp25-30 ribu/kantong. Saya sendiri tidak tau isinya berapa, yang penting bisa dapat kutu air saja buat makan ikan,” ungkap Joni, pelaku budidaya di Jatiranggon Kepada Cendana News, Senin (25/1/2021).
Diakuinya para pembeli kutu air, yang penting dapat untuk pakan ikan. Mencari di empang sudah susah. Hal tersebut membuatnya mencoba melakukan untuk memenuhi kebutuhan budidaya ikan yang ditekuninya sejak puluhan tahun.
“Kutu air mulai langka sejak tren cupang di Kota Bekasi meningkat. Mereka memburu kutu air di berbagai got, dengan cara menyerok dan lain. Harganya pun tinggi satu kantong plastik,” papar Joni.
Alasan tersebut dia mulai melakukan budidaya kutu air, di kolam yang dibuat sendiri seluas 1×2 meter. Caranya dikasih dedek sisa padi, air mineral lalu diberi bahan kimia sebagai perangsang. Bibitnya bisa mengambil kutu air alami di got.
Menurutnya budidaya kutu air, tidak memerlukan waktu lama, cukup dua hari sudah bisa dipanen dan diberi untuk pakan ikan. Sifat kutu air itu sendiri membelah diri jadi dari satu kutu air bisa menjadi banyak.
“Saya memulai budidaya sendiri, hanya untuk memenuhi kebutuhan ikan hias yang saya kembangkan. Tidak untuk dijual, ini karena mulai langka tidak ada tempat mencari, meskipun sekarang musim hujan,”papar Joni.