Bank Sampah di Ciracas, Upaya Jaga Kebersihan Lingkungan

Editor: Koko Triarko

Sedangkan sampah nonorganik yang tidak didaur ulang, seperti kardus dan botol plastik, misalnya, akan dijual kepada mitra kerja.

“Sementara ini, mitra kerja kita di hilirnya adalah Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur. Mereka yang membeli sampah nonorganik kita,” imbuhnya.

Untuk limbah basahnya, yakni sampah organik diproses menjadi pupuk melalui mesin pencacah dan komposter. Namun, pupuk padat dan cair yang dihasilkan saat ini hanya untuk mencukupi kebutuhan tanaman urban farming yang ada di taman inspirasi.

Kembali Arif menegaskan, bahwa tujuan bank sampah yakni bagaimana RW 04 dapat mengurangi volume sampah dari hulu yang dibuang ke hilir.

Misalnya, kata dia, sebulan ada 10 truk yang mengangkut sampah di lingkungannya. Tapi, diharapkan adanya bank sampah ini menjadi berkurang 6 truk pengangkutan sampahnya.

Sehingga, menurutnya yang 4 truknya terserap di Bank Sampah Maju Sejahtera untuk dikelola menjadi daur ulang produk kerajinan tangan dan pupuk.

“Diharapkan sih dari 100 persen, ya 80 persennya bisa dikelola di sini. Tapi, saat ini kita baru menyerap 15-25 persen sampah, padahal target kita itu 85 persen, berarti sudah tercapai tujuan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke hilir,” ungkapnya.

Arief berharap, ke depan keberadaan bank sampah menjadi solusi terbaik dalam pencapaian target pengurangan sampah di lingkungan lebih maksimal. Sehingga dia juga berharap partisipasi warga untuk dapat memilah sampah dan mengumpulkan di bank sampah.

Apalagi konsep yang diusung bank sampah ini memiliki manajemen, setiap warga yang setor sampahnya akan ditimbang. Dan, mereka akan mendapatkan buku tabungan bukti nominal yang didapat dari timbangan sampahnya.

Lihat juga...