Jelang Nataru, Waspadai Peredaran Uang Palsu
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara, Pj Kepala Perwakilan KPw BI Jateng, Pribadi Santoso, menjelaskan jelang Natal dan Tahun Baru 2021, pihaknya memperkirakan kebutuhan uang kartal di wilayah KPw BI Jateng justru mengalami penurunan, sekitar 45% dibandingkan tahun lalu.
“Hal ini disebabkan karena adanya pandemi Covid 19, yang menyebabkan daya beli masyarakat menjadi berkurang. Serta imbauan dari pemerintah, untuk mengurangi transaksi tunai dan beralih menjadi non tunai sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid 19. Tercatat, selama periode Januari sampai dengan November 2020 KPwBI Jateng, telah mengeluarkan Uang Kartal sebesar Rp 27,725 triliun,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya tetap menyiapkan uang kartal sebesar Rp 11,465 triliun, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Jateng, selama Nataru.
“Untuk wilayah Semarang dan sekitarnya, kita sudah siapkan uang kartal sebesar Rp 4,188 triliun. Jika ditotal seluruh Jateng, yang membawahi KPwBI Tegal, Solo dan Purwokerto, kita siapkan uang kartal sebesar Rp 11,465 triliun,” terang Pribadi.
Bank Indonesia dan Perbankan juga bersinergi dan bekerja sama untuk melakukan pendistribusian uang kartal, yang layak edar di wilayah KPwBI Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk fasilitas penukaran uang yang dilakukan oleh Perbankan masyarakat umum.
“Hal ini, dilakukan guna memenuhi kebutuhan uang rupiah dalam jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai dan dalam kondisi yang layak edar. Meski tahun ini kita tidak melayani penukaran secara langsung, karena pandemi Covid-19, namun masyarakat tetap bisa menukarkannya di perbankan terdekat,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga meminta kepada masyarakat, yang masih memiliki pecahan uang kertas rupiah tahun emisi 1968, 1975 dan 1977 ,untuk dapat menukarkannya.