Budidaya Ubi Jalar, Minim Perawatan dan Harga Stabil

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

BEKASI — Beragam budidaya tanaman bisa ditemukan di Kota Bekasi, Jawa Barat meski dalam keterbatasan lahan. Lahan kosong milik perusahaan dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menanam lengkuas, terong hingga ubi jalar atau lainnya sesuai iklim wilayahnya.

Mamat, contoh petani di lahan kosong wilayah Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, selain budidaya lengkuas, dia juga ikut bercocok tanam ubi jalar. Menurutnya ubi jalar tidak tergantung pada musim, kapan saja bisa dilakukan dan hasilnya bisa maksimal.

“Selain Lengkuas, juga budidaya ubi jalar. Karena cukup mudah dalam perawatannya dan tidak tergantung musim. Hal lainnya harganya pun stabil di pasaran,” ungkap Mamat, kepada Cendana News, Senin (7/12/2020).

Ia, memilih jenis ubi jalar ungu, menurut Mamat, untuk wilayah Bekasi banyak disukai dan peluang usah juga semakin besar karena banyaknya kebutuhan untuk bahan baku keripik dan lainnya.

Dikatakan budidaya ubi jalar bisa dipanen pada usia 3,5 hingga empat bulanan dari masa tanam. Perawatan pun mudah, setelah di tanaman umur empat mingguan memperbaiki saluran agar akarnya bisa lebih leluasa untuk berkembang. Hal lain, biasa seperti tanaman lainnya membersihkan dari rumput liar.

“Sangat gampang untuk budidaya ubi jalar. Selain tahan di berbagai musim, bahkan pada musim kemarau pun ubi jalar  tetap tumbuh maksimal. Tapi, memang sedikit lama panennya dibanding tanaman jenis sayuran lainnya,” jelas Mamat.

Mamat dan banyak warga lainnya di wilayah Jatikarya, memanfaatkan lahan kosong milik pengembang yang berada di bantaran Kali Sunter untuk budidaya berbagai tanaman. Di antara mereka bahkan ada yang budidaya jagung manis, singkong, pisang dan lainnya untuk mengisi pasar sekitar.

Lihat juga...