Warga Wairbukan Harus Keluar Kampung untuk Bisa Sekolah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik, anak-anak di Kampung Wairbukan, Desa Wairteran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT harus keluar dari kampung mereka dan menetap di Dusun Wodon yang berada di jalan negara Trans Flores.

Dengan begitu anak-anak bisa menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDK Watubala yang berjarak sekitar 1 kilometer atau pun di SMPN 2 Waigete dan SMAN Waigete yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Dusun Wodon.

“Ada 4 anak usia Sekolah Dasar yang bersekolah di SDK Watubala dan tinggal bersama saudara mereka di Dusun Wodon,” kata Bernadus Brebo, sesepuh masyarakat Kampung Wairbukan, Desa Wairteran, Kabupaten Sikka, NTT saat ditanya Cendana News, Kamis (12/11/2020).

Brebo sapaannya mengaku, guru-guru di Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Wairbukan jarang mengajar karena mereka tinggal di dekat jalan negara Trans Flores sehingga bila setiap hari harus berjalan kaki menuju kampung Wairbukan tentu tidak sanggup.

Ia mengatakan, jarak dari ujung jalan Dusun Wodon menuju kampung Wairbukan sejauh 2 kilometer lebih, dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki melintasi hutan lindung.

“Kalau setiap hari harus pulang pergi tentu sangat kesulitan. Kalau mereka tinggal di Kampung Wairbukan dan saat libur baru pulang ke rumah, mereka pasti tidak capek dan setiap hari pasti mengajar,” tuturnya.

Brebo menyebutkan, anak-anak yang menetap di Dusun Wodon dan bersekolah di SDK Watubala dan SMPN 2 Waigete setiap dua hari sekali baru masuk sekolah sehingga kembali menetap di Kampung Wairbukan selama masa pandemi Covid-19.

Siswi SMPN 2 Waigete, Herliana Litong mengakui, awalnya dia bersekolah di Kampung Wodon di SDK Watubala hingga kelas 3 dan pindah ke PLK Cerdas Anak Bangsa di Wairbukan hingga tamat.

Lihat juga...