Tingkatkan Omzet, Pelaku Usaha di Bandar Lampung Atur Strategi Penjualan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Sejumlah pelaku usaha penjualan produk makanan ringan, buah segar dan oleh oleh atur strategi penjualan tingkatkan omzet. Marjuki, salah satu pemilik toko makanan ringan di kawasan Bandar Lampung menyebut memilih berjualan memakai mobil imbas toko miliknya mulai alami penurunan penjualan.
Penurunan penjualan produk makanan ringan dampak menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu dampak pandemi Covid-19 berimbas wisatawan asal Jakarta, Banten, Sumatera Selatan yang berkunjung ke Lampung berkurang.
Kawasan Pahoman tepatnya di dekat stadion olahraga menjadi lokasi strategis. Sehari ia bisa membawa ratusan makanan ringan berupa pletekan, kerupuk ikan, kemplang, keripik, sale pisang serta makanan ringan lainnya.
“Tren memanfaatkan mobil untuk berjualan mulai banyak dilakukan untuk meningkatkan omzet selain itu kebutuhan yang tidak bisa ditunda seperti membayar sewa kios, membayar angsuran kendaraan jadi alasan bagi kami menerapkan sistem penjualan secara mobile,” terang Marjuki saat ditemui di kawasan Pahoman, Bandar Lampung, Selasa (24/11/2020).
Dalam sehari dengan berkeliling pada dua lokasi di antaranya kawasan Enggal, Bandar Lampung ia bisa mendapat omzet ratusan ribu.
Pedagang buah segar, Hasanah memilih menggunakan gerobak dorong. Ia juga memiliki lapak yang dijaga oleh sang suami sehingga memiliki dua lokasi untuk usaha berjualan buah segar. Memanfaatkan tepi Jalan Kartini, ia menjual buah mangga, jeruk, salak dan apel.
