Tantangan Mewujudkan Swasembada Pangan di Masa Pandemi

Misrianto telah menggelar pesta panen untuk budi daya ikan lele sebanyak dua kali. Panen pertama memperoleh hasil seberat 20 kilogram, dan belum lama lalu, warga menuai panen kedua seberat 36 kilogram.

Dalam perkembangannya banyak warga dari luar wilayahnya yang ingin membeli hasil panen ikan lele.

Maka selain dibagikan kepada warga di lingkungan RW setempat, sebagian juga dijual.

“Harga ikan lele di pasaran normalnya berkisar antara Rp16 ribu hingga 18 ribu per kilogram. Tapi dari hasil panen ini kami jual di bawah harga pasar, yaitu Rp15 ribu per kilogram,” katanya.

Panen ikan lele berikutnya diperkirakan tiga bulan mendatang. Misrianto meyakini hasil panen ikan lele akan bertambah karena bibit yang ditabur di kolam belum lama lalu semakin banyak.

Perawatan Budi Daya

Warga RW 4 Kelurahan Bubutan Surabaya selama enam bulan terakhir merasakan sendiri melakukan perawatan budi daya ikan tidaklah terlalu sulit.

“Bisa dibilang perawatannya gampang. Intinya rajin menjaga sirkulasi air, selain rutin memberi makan ikannya,” ujar Ketua RW Misrianto.

Dia menandaskan, kalau air di kolam sudah terlihat kotor, harus segera diganti. “Dengan begitu ikannya akan tumbuh dengan sehat,” tuturnya.

Namun begitu, bukan berarti selama menjalankan budi daya berbagai jenis ikan tidak ada kendala sama sekali.

Diakui pernah gagal panen setelah menabur benih ikan bawal di sejumlah kolam.

Beberapa hari kemudian sebagian ikan bawal terlihat mati meski perawatan rutin seperti memberi makan dan menjaga sirkulasi air telah dilakukan secara benar.

Warga mengevaluasi, mungkin airnya tidak cocok untuk budi daya ikan bawal. Sejak itu warga tidak membudi daya ikan bawal lagi.

Lihat juga...