Tantangan Mewujudkan Swasembada Pangan di Masa Pandemi

Setelah budi daya berjalan, berkembang untuk jenis ikan lainnya seperti gurami, nila dan bawal, dengan memanfaatkan jumlah kolam yang dibuat terus banyak.

Pengairan untuk budi daya ikan tidak kami sia-siakan hanya untuk ikan, namun kami buat juga untuk menanam sayur-sayuran, seperti kangkung dan sawi, dengan cara hidroponik.

Hasil panen, khususnya untuk sayur-sayuran, seluruhnya dibagikan kepada warga di lingkungan RW setempat.

Seorang ibu rumah tangga Erni Wahyuningsih mengaku sangat diuntungkan adanya ketahanan pangan yang digalakkan di kampungnya.

“Sejak ada pandemi, ada Program Kampung Tangguh. Kami mulai menanam sayur untuk ketahanan pangan, selain juga ternak lele,” katanya.

Erni dan ibu-ibu warga RW 4 Kelurahan Bubutan Surabaya, kini telah menuai hasil dari program yang telah dirintis bersama secara swadaya sejak sekitar bulan Mei lalu.

Ibu rumah tangga lainnya, Lilik Fariana, menjelaskan tanaman sayur-sayuran ini bisa dipanen setiap sekitar dua bulan sekali terhitung sejak awal masa tanam.

Maka sejak awal masa tanam pada bulan Mei lalu, sudah panen sayur sebanyak dua kali.

“Sebelumnya yang kami tanam adalah sayur sawi hijau. Setelah itu dua bulan lalu kami menanam kangkung dan tidak lama lagi siap dipanen,” katanya.

Lilik menandaskan hasil panen sayur-sayuran seluruhnya dibagikan kepada warga di RW 4 Kelurahan Bubutan Surabaya. “Jadi sejak ada program kampung tangguh ini, warga tidak perlu beli sayur-sayuran,” ucapnya.

Panen Lele

Ada sekitar 500 lebih kepala keluarga (KK) yang tinggal di lingkungan RW 4 Kelurahan Bubutan Surabaya. Sampai hari ini, mereka telah beberapa kali menuai hasil panen dari sayur-sayuran maupun budi daya ikan yang digagas awal pandemi.

Lihat juga...