JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pada Kamis sore ditutup positif sejalan dengan mulai membaiknya ekonomi dalam negeri.
Rupiah ditutup menguat 185 poin atau 1,27 persen ke posisi Rp14.380 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.565 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis, mengatakan penguatan rupiah didukung data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 yang meski terkontraksi tapi masih menunjukkan perbaikan.
“Indonesia sah masuk jurang resesi mengikuti jejak negara-nagara lainnya yang lebih awal terkena dampak akibat pandemi COVID-19. Informasi resesi ini sudah diketahui sebelumnya, sehingga pelaku pasar tidak terlalu kaget mendengarnya bahkan siap untuk menghadapinya,” ujar Ibrahim.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi 3,49 persen (yoy). Dengan demikian, maka Indonesia resmi mengalami resesi seperti yang sudah dialami berbagai negara yang terdampak COVID-19, karena selama dua triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif.
Meski mengalami pertumbuhan negatif, namun secara kuartal (qtq) ekonomi mengalami kenaikan sebesar 5,05 persen pada triwulan III-2020, yang memperlihatkan adanya tanda-tanda pemulihan yang signifikan.
“Bukan tidak mungkin ekonomi akan berbalik positif jika performa ini bisa dipertahankan dan pemerintah provinsi tidak menerapkan PSBB total,” kata Ibrahim.
Dari eksternal, kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memiliki 264 dari 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menyatakan kemenangan, dibandingkan dengan 214 suara petahana Donald Trump.