Produsen Perahu Tradisional di Lamsel Terkendala Kayu Berkualitas
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sejumlah produsen perahu tradisional pada wilayah pesisir Lampung Selatan (Lamsel) mengalami kendala kebutuhan kayu berkulitas.
Romy, salah satu nelayan di Dusun Cukuh, Desa Maja, Kecamatan Kalianda menyebut, jenis kayu bahan perahu kerap dipilih sesuai tingkat keawetan, kekuatan, dan daya tahan. Kayu vital diperlukan oleh pemilik usaha pembuatan perahu.

Konstruksi perahu untuk sarana usaha nelayan menangkap ikan, sarana transportasi antarpulau sangat penting bagi masyarakat pesisir pantai. Berbagai jenis bahan kayu untuk pembuatan perahu sebutnya mulai sulit diperoleh imbas alih fungsi lahan.
Penebangan dan tidak adanya upaya penanaman berimbas bahan baku perahu jenis kayu berkualitas sulit diperoleh.
Pesanan pembuatan perahu sebutnya, kerap harus menunggu kayu diperoleh dari wilayah lain. Jenis kayu untuk konstruksi perahu di antaranya jati, sonokeling, laban, pule dan kayu mahoni.
Modal yang dibutuhkan untuk membeli kayu bisa mencapai Rp5 juta untuk perahu ukuran kecil. Sebab kayu dibeli dengan sistem kubikasi sesuai jenis dan kualitas kayu.
“Semakin tinggi kualitas kayu dan tingkat ketahanan di air akan meningkatkan harga jual. Pemesan biasanya akan menyediakan kayu sebelum perahu dibuat, sementara produsen hanya melakukan konstruksi dari awal hingga selesai,” terang Romy, salah satu produsen perahu saat ditemui Cendana News, Selasa (3/11/2020).