Produsen Kopra di Lamsel Terkendala Pengeringan Imbas Musim Hujan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Membeli kelapa per butir Rp1.000 ia menyebut kopra hanya dibuat dari kelapa yang sudah disortir. Kelapa ukuran besar dijual Rp4.000, kelapa ukuran sedang dijual Rp3.000 dan ukuran kecil dipakai untuk pembuatan kopra.
Satu kilogram kopra bisa dibuat dari tiga hingga empat butir kelapa menyesuaikan tingkat kekeringan. Semakin kering kopra butuh lebih dari empat butir untuk membuat bahan minyak goreng.
“Kopra akan dijual setelah kuota mencapai minimal setengah ton untuk dikirim ke perusahaan pembuatan minyak goreng,” cetusnya.
Selama penghujan Karia juga menyebut, waktu pengeringan yang lebih lama berimbas produksi kopra menurun. Normalnya dalam setengah bulan ia bisa menghasilkan sekitar setengah ton kopra.
Namun kini produksi menurun sebab ia lebih memilih menjual kelapa dalam bentuk butiran untuk memenuhi permintaan pedagang. Kelapa butir digunakan sebagai bahan pembuatan santan pendukung usaha kuliner.
Permintaan dari sejumlah pelaku usaha kuliner sebutnya bisa mencapai ribuan butir per pekan. Pasokan ke sejumlah pasar tradisional dominan untuk pasar lokal dan wilayah Cilegon, Banten. Menjual kelapa dalam bentuk butiran menjadi cara baginya mengurangi kerugian imbas proses terhambatnya pengeringan kopra.
“Selain proses pengeringan lama sebagian kopra yang dibuat berpotensi terkena jamur karena hujan, kualitas jadi rendah,” cetusnya.
Martinah, salah satu pemilik usaha pemarutan kelapa di Pasar Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebut pasokan kelapa meningkat. Pemilik usaha jual beli kelapa sebutnya lebih memilih menjual kelapa untuk bumbu.
