Penjual Bunga di Maumere Mulai Banyak Bermunculan
Editor: Makmun Hidayat
“Semua jenis bunga saya jual dan paling rendah harga minimal Rp10 ribu dan bisa dijangkau masyarakat. Ada juga yang harganya mencapai Rp50 ribu satu potnya,’ terangnya.
Isabela bersyukur dalam sehari bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp100 ribu dari menjual bunga dan kini sudah ada 4 penjual bunga sejenis di Pasar Alok setelah melihat usahanya bisa memperoleh penghasilan.
Saat wabah corona menyebar hingga bulan Juli, ia mengaku aktifitas pasar sepi sehingga waktu luang lebih banyak dimanfaatkan dengan mengambil tanah di got atau saluran air di dalam areal pasar dan ditaruh di pot.
“Untuk pupuk tanaman saya ambil dari kotoran ayam di kandang-kandang ayam yang ada di los ayam di Pasar Alok. Paling saya hanya keluarkan modal membeli polybag dan pot saja,” ungkapnya.
Isabela pun kini menanam tanaman obat-obatan seperti kumis kucing, binahon, lidah buaya dan lainnya di dalam pot untuk dijual dan terkadang daunnya diberikan secara cuma-cuma kepada orang yang membutuhkan untuk obat.
Ia juga menanam tanaman sayur-sayuran,buah-buahan seperti pepaya,nangka dan mangga serta tanaman pohon pelindung seperti kersen dan ketapang yang kadang juga sering dibeli.
“Saya kumpulkan juga biji buah-buahan yang dimakan orang dan dibuang sembarangan di jalan di areal pasar untuk disemai di dalam polybag dan dijual kembali,” terangnya.
Seorang pembeli bunga, Sabrina yang ditemui di Pasar Alok mengaku membeli bunga kamboja berwarna merah di dalam pot yang dijual di Pasar Alok seharga Rp20 ribu per potnya.
Dirinya mengaku lebih praktis membeli bunga yang dijual lalu membeli pot sendiri yang lebih bagus baru bunga tersebut dipindahkan di dalam pot untuk diletakkan di depan teras rumahnya.